Metroterkini.com - Polda Riau sedang melakukan pengusut kematian Haji Jumhan alias Haji Permata, pengusaha asal Batam Kepri yang juga mantan Ketua KKSS yang tewas di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, saat operasi penindakan rokok ilegal oleh jajaran Bea Cukai.
Dalam kasis ini polisi telah meminta keterangan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau, Ari Wibawa Yusuf.
Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan, Ari Wibawa telah dimintai keterangan pada Kamis kemaren terkait penyelidikan kasus tewasnya Haji Permata dalam operasi penangkapan penyelundupan rokok ilegal di perairan Inhil pada 15 Januari 2021 yang lalu.
"Pihaknya juga telah melayangkan panggilan terhadap enam orang petugas BC Inhil yang ikut dalam operasi penangkapan. Namun keenam petugas tersebut sedang berada di Jakarta," kata Teddy.
Kematian Haji Pertama sebelumnya dilaporkan pihak keluarga kepada pihak kepolisian. "Ada kejanggalan. Berdasarkan hasil autopsi diketahui ada banyak luka tembakan senjata api di tubuh korban. Dari hasil autopsi kami mendapatkan ada lima proyektil dari tubuh Haji Permata. Nanti akan kami uji labfor untuk melihat proyektil itu identik dengan senjata yang mana," jelas Teddy.
Sementara dari pihak keluarga Haji Permata, polisi telah memintai keterangan 17 orang saksi. Selain itu juga ada empat saksi yang berasal dari masyarakat Sungai Belah, Inhil yang mengetahui kejadian itu. [al]